Pasar periklanan berbasis digital di Indonesia telah mengalami peningkatan yang begitu signifikan. Kedudukan Indonesia dari hasil iklan digital tersebut telah mengalami kenaikan dari yang tadinya berada di posisi 21 pada tahun 2013 naik ke posisi 12, dengan kenaikan 9 posisi. Kenaikan posisi tersebut membuat Indonesia bangga dengan adanya iklan yang berbasis digital.
Data ini di dapatkan dari hasil riset eMarketer (sebuah penganalisa perkembangan iklan berbasis digital). Dimana indonesia juga berbartisipasi memberikan kontribusi yang besar dalam pengeluaran iklan secara global ini yang dimana telah di perkirakan akan melampaui USD 100 miliar di tahun 2016 lalu.
Selain itu iklan di dorong pengeluarannya melalui tablet dan ponsel, yang dimana kedua media ini telah menjadi primadona di industri iklan secara universal. Peningkatan dari kedua media tersebut bisa mendapatkan capaian hingga USD 101,3 miliar di banding tahun 2013 lalu.
Di Indonesia juga telah tercatat beberapa nama perusahaan iklan yang berbasis digital diantaranya ada AdStar, Adplus, serta Ambient Digital Indonesia. Dan kebanyakan perusahaan iklan tersebut membuat iklan yang berbentuk video, dan paling banyak di share di smartphone dan tablet, dimana kedua media itu saat ini yang sedang di minati semua orang untuk melihat media sosial.
Karena belum banyaknya pesaing pada dunia iklan berbasis digital ini dimanfaatkan oleh beberapa pendiri iklan yang ingin berkecimbung di dunia iklan yang berbasis digital. mereka memanfaatkan potensi yang masih banyak ini. Karena ketertarikan itu sekarang ini membuat perusahaan-perusahaan lain pun tertarik dengan bisnis ini. Mereka tertarik karena mereka mengetahui seberapa besar keuntungan yang bisa di dapatkan dengan bisnis ini. Meskipun mereka mendirikan perusahaan iklan berbasis digital ini, mereka tetap mengikuti aturan yang telah di tetapkan dari pihak yang berwajib.
Dan salah satu perusahaan yang pertama kali menggunakan iklan dengan konsep video di Indonesia adalah Ambient Digital Indonesia. Konsep ini di tujukan untuk menjangkau sasaran yang tepat sesuai dengan target yang telah di tentukan dengan menggunakan teknologi yang bernama “audience tergeting”.
Ambient Digital Indonesia juga dianggap telah mendukung kampanye yang di galakkan oleh pemerintah melalui teknologi yang telah di kembangkannya yaitu pengaturan jadwal dari penanyangan iklan melalui sistem tertentu yang telah di atur sehingga jam tayang bisa di kontrol sedemikian rupa.
Menurut Lupker yang telah melakukan pengamatan terhadap pasar iklan yang ada di Indonesia, pasar iklan telah mencapai omset yang begitu signifikan karena bisa naik hingga 200% di bandingkan tahun-tahun sebelumnya. Meskipun Ambient Digital Indonesia telah sukses berkembang, untuk saat ini Ambient Digital Indonesia mendapatkan persaingan yang lumayan berat yaitu dari YouTube. Sekarang YouTube juga bisa membuat iklan yang terlihat secara global. Meskipun Ambient Digital Indonesia mempunyai persaingan, namun Ambient Digital Indonesia dianggap mampu membantu meningkatkan pendapatan perusahaan yang produknya bergabung di dalamnya, meskipun situsnya masih lokal. Untuk itu tidak heran jika beberapa produk dari perusahaan teknologi yang ingin mengiklankan produknya di situs Ambient Digital Indonesia, sebagai contoh smartphone jenis Oppo.
Ambient Digital Indonesia meskipun sudeah berkembang, namun masih saja berusaha untuk meningkatkan kualitasnya dalam peningkatan penjualan melalui iklan video, yang dimana setiap tahunnya selalu meningkat penggunanya hingga pernah mencapai 150 juta pengguna. Ambient Digital Indonesia di sebut juga sebagai jaringan iklan terbesar tingkat lokal maupun regional terbesar pemakaiannya.
Ada kelemahan yang di rasakan oleh para pengiklan video ini, salah satunya harga yang di patok masih mahal dikarenakan iklan berbasis ini lebih premium karena model penerapan berbeda dari yang lain, seperti halnya banner biasa.